Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Museum Brawijaya, Malang-Jawa Timur

JANGAN LUPAKAN KAMI !

Keberadaan Museum Brawijaya Malang memang tidak sepopuler lokasi wisata lainnya di Kota Malang. Mungkin karena terlalu banyak objek wisata di Kota Malang sehingga museum ini sedikit terlupakan. Atau mungkin juga karena generasi muda sekarang lebih memilih untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan dan taman bermain modern dibandingkan menggali informasi mengenai pendahulu mereka yang gagah berani memperjuangkan negara Indonesia tercinta ini. Entahlah, namun jika kalian berkunjung ke Malang, luangkan waktu kalian sebentar untuk mengenal sejarah bangsa ini lebih mendalam di Museum Brawijaya Malang.
Untuk itulah kami segera terbang meluncur ke Museum ini untuk mengenal dan mempelajari lebih jauh peninggalan-peninggalan bekas pertempuran pada jaman dahulu. Yang pastinya kami ingin mengenalkan kepada Semua masyarakat Indonesia termasuk pemuda/pemudi bangsa ini untuk lebih mengenal Indonesia kita ini dan tidak melupakannya.

Museum Brawijaya Malang, merupakan salah satu museum perang kemerdekaan yang terlengkap di Indonesia. Museum ini terletak di kawasan strategis Jl. Ijen No.25 A, Malang depan kantor Perpustakaan umum Kota Malang. Museum ini terletak di pusat kota dan banyak angkutan umum yang melintas. Bangunannya pun cukup mencolok dengan tiga buah tank berukuran cukup besar diletakkan di depan museum. Namun mungkin beberapa orang sempat terkecoh, termasuk kami karena mengira museum ini adalah pusat komando militer jika tidak membaca petunjuk yang diletakkan di depan museum. Museum ini memang mengkhususkan diri untuk menyimpan benda – benda yang terkait dengan perjuangan militer Indonesia. Museum Brawijaya dibuka untuk umum setiap hari termasuk hari minggu.
Untuk jadwal kunjungan kalian bisa datang setiap hari pada jam-jam yang terlah di tentukan,
  • Senin s/d Sabtu : Jam 08.00 - 14.00
  • Minggu/libur nasional : Jam 08.00 - 15.00  
Dan untuk tiket masuknya, kami hanya perlu membayar Rp. 2500,- saja. Sebuah angka yang cukup berteman di kantong kita kan.

Museum Brawijaya diresmikan pada tanggal 04 Mei 1968 oleh Kolonel Pur. Dr. Soewondo dan terkenal dengan nama CITTA UTTHAPANA CAKRA yang berarti Api Penyebar Semangat, luas area yang digunakan mencapai 6825 m2, dengan total area terbagi atas 2 area utama, yaitu area pameran dan perkantoran.

Koleksi museum Brawijaya Malang ini cukup lengkap, mulai dari kendaraan perang Tank, Mobil Dinas, berbagai jenis Senjata serbu, Pistol, Meriam, Mortir, granat, Burung Post, Baju/seragam tentara perang, topi baja, sepatu tempur, komputer, radio, pesawat telepon, arsip tertulis hingga berbagai perlengkapan seperti kursi meja dan tempat tidur yang pernah digunakan Panglima Perang Gerilya Jenderal Sudirman. Ada juga seragam asli yang pernah dikenakan oleh beberapa pahlawan perang sebelum gugur di medan tempur lho..
Bisa kalian bayangkan bagaimana kerennya, fantastiknya, awesomenya pejuang negri kita ini membela negrinya untuk mengusir para penjajah. Seakan tiba-tiba begitu memasuki Museum ini, Jiwa Nasionalisme kita terpanggil oleh arwah-arwah pejuang Indonesia, untuk meneruskan perjuangan mereka. #dramatisTapiNgeriBroo..


Welcome
Begitu kami memasuki kawasan Museum Brawijaya, Di bagian depan museum dipajang koleksi Tank yang digunakan pada pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya. Kemudian kami melihat adanya senjata penangkis Serangan Udara yang disita oleh BKR pada September 1945 dari tangan Tentara Jepang #GileBroo.. Meriam Cannon 3,5 Inch yang diberi nama Si Buang disita oleh TKR di Desa Gethering Gresik dari Tentara Belanda pada 10 Desember 1945. Kemudian Tank AMP-TRACK yang digunakan dalam pertempuran para pejuang TRIP. 1 kata, #Uyeee..

Tank
Begitu kami melewati tiga tank tersebut, kami disambut dengan Panglima Besar Jenderal Soedirman !! Patung kepalanya aja ya bro.. lengkap dengan keterangan pendukung. Dituliskan pula di keterangan tersebut, quote yang yang cukup terkenal dari Panglima Besar Jenderal Soedirman, “Teruskan Perdjoeanganmu”. Di belakang patung tersebut, Baik Pak Soedirman *Hormat*, baru kami memasuki bangunan inti Museum Brawijaya.

"TERUSKAN PERDJOEANGANMU!"
Begitu memasuki lokasi yang sama dengan lokasi pembayaran tiket masuk, kami  melihat foto-foto pemimpin militer yang tergantung di dinding. Terdapat pula lambang – lambang kesatuan seluruh Indonesia yang tersusun dan berbingkai rapi. Tepat di seberang penjualan tiket masuk, sebuah etalase kecil menyediakan minuman serta makanan kecil untuk bekal kalian menikmati museum.

welcome broo..
Perjalanan kami baru terasa menyenangkan ketika kami berbelok ke arah kanan, menuju ruang koleksi pertama. Ruang koleksi ini menyimpan barang serta arsip Indonesia, khususnya Jawa Timur, mulai tahun 1945-1949. Kebanyakan koleksi yang dipajang adalah koleksi senjata api serta arsip berupa foto dan kliping yang ditempel pada papan kayu.

Ruang Koleksi Pertama
Satu yang paling menarik perhatian kami adalah sebuah mobil sedan berwarna hitam yang terletak di dekat pintu keluar ruang koleksi pertama. Mobil keluaran De Soto USA tersebut adalah kendaraan dinas Kolonel Soengkono saat menjabat sebagai Panglima Divisi IV Narotama dan Panglima Divisi Brawijaya pada tahun 1948 – 1950. Begini ni yang paling kami suka, mobil tua, klasik, 1 kata deh.. Uyeee..
De Soto USA
Di ruangan ini juga ada meja kursi kuno yang dipergunakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta saat merundingkan kedaulatan Indonesia dalam perundingan meja bundar. Masih bertahan bro, masih bagus terawat, padahal udah lama sekali lho.. Begitu kami masuk lebih jauh, kami akan disibukkan dengan membaca serta mengamati kliping foto-foto langka yang diambil sekitar 60-an tahun yang lalu.

Kursi yang digunakan Bung Karno dan Bung Hatta
Beberapa lukisan berukuran cukup besar pun tergantung di dinding ruang koleksi pertama. Kebanyakan bercerita tentang peristiwa 10 November di Surabaya. Seragam-seragam yang digunakan tentara PETA, Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), serta TKR juga tersimpan rapi di ruangan ini. Satu koleksi yang paling menarik di ruangan pertama adalah beberapa senjata api yang diciptakan sendiri oleh bangsa Indonesia. Senjata yang konon katanya berasal dari potongan tiang listrik ini dibuat di Pabrik Senjata Mrican, Kediri *WOW*
Lukisan Pejuang Indonesia
Senjata api

Begitu kami geser ke ruang koleksi kedua, kami disuguhi barang-barang yang memiliki peranan penting dalam pergolakan Indonesia dari tahun 1950 hingga sekarang. Begitu memasuki ruang koleksi kedua, mata kami tersedot pada sebuah bejana berukuran besar yang berasal dari Portugal. Konon, berkat bejana ini, banyak tentara Indonesia yang selamat pada pergolakan di Timor Leste pada tahun 1975. Ya, bejana ini menjadi tempat bersembunyi dari peluru yang cukup aman.


Benda menarik lainnya adalah GPS (Global Position System) yang benar – benar kuno. GPS yang terpajang berbentuk seperti sebuah remote control besar, sangat berbeda dengan GPS yang kita kenal sekarang. GPS langka ini dipajang lengkap bersama dengan manual book – nya. Benda – benda lain di ruangan ini adalah beberapa komputer lama, kliping gejolak PKI, serta beberapa uang kuno.



 Perjalanan kita berakhir di ruang koleksi terakhir. Ruang koleksi terakhir ini berada di taman. Dua koleksi yang dipajang adalah Perahu Sigigir yang berasal dari Madura dan gerbong maut sebuah gerbong barang yang digunakan untuk mengangkut 100 Pejuang Indonesia dari Bondowoso ke Surabaya dalam keadaan pintu tertutup rapat dan tanpa ada lubang angin, hingga menewaskan hampir seluruh penumpang dan menyisakan 12 orang selamat. #auranya broo..

Begitulah sedikit perjalan kami dalam mengenal dna mengetahui secara langsung peninggalan-peninggalan pejuang kita pada jaman dahulu. Dan ini mengajarkan kepada kita bahwa Tidak penting siapa pun yang berkuasa, yang terpenting adalah kebersamaan kita sebagai sebuah bangsa, Bangsa Indonesia !

Dan tidaklah kami ucapkan terima kasih untuk para sahabat-sahabat kami yang sudah menemani perjalanan kami kali ini, special thanks for Oye', Kholdun, Nur Hayatie, dan Junaidi :)

Mad, Oye', Junaidi, Kholdun, Nur hayatie

Salam Lestari, Salam Backpacker, Salam Traveler
WE LOVE INDONESIA.
Uyeee..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar